..About Bengkel..

Foto saya
Bengkel Psikologi merupakan suatu nama kegiatan dari program kerja HIMPSIKO (Himpunan Mahasiswa Psikologi) yang bekerja sama dengan media informasi kampus yaitu B-VOICE radio. Dalam pelaksanaan Bengkel Psikologi ini kami akan membahas berbagai fenomena dalam kehidupan masyarakat dikemas dalam sudut pandang Psikologi. Tidak lepas dari semua itu, kami berharap dapat mengenalkan Psikologi sebagai jurusan baru di Binus University dan berharap dengan adanya kegiatan ini mampu menambah wawasan para mahasiswa, baik secara akademik maupun non-akademik. Dengan demikian, kami mengharapkan kritik dan saran untuk kemajuan Bengkel Psikologi ini. Terima kasih. Warm regards, Montir Bengkel.

Selasa, Juli 07, 2009

Clubbing? makhluk apakah itu??

What's clubbing???

umh.. bisa dikatakan sebagai tempatnya orang "bersenang-senang", bisa sekalian kumpul bareng teman-teman buat ngilangi penat/stres. ada juga yang datang clubbing hanya karena dengan suka musiknya atau bahkan menghilangkan suntuk yang ada. beberapa orang juga mengatakan bahwa clubbing merupakan second life karna selain beraktivitas dengan rutinitasnya, mereka juga menjadikan clubbing sebagai salah satu dari bagian aktivitas tersebut.

bagi beberapa orang yang gak suka dengan clubbing, dia malah mengatakan bahwa clubbing itu cuman ngabisin duit, selain itu mereka gak suka dengan keadaan yang rame, berisik, gaduh, dan bahkan makin bikin pusing. pada intinya mereka bener-bener nolak clubbing.

karena itu.. ada pro dan kontra tentang clubbing. menurut para pakar psikolog bahwa mereka yang clubbing sebagian besar remaja yang hanya karna ikut-ikutan dan kepingin tau serta ngerasain yang namanya clubbing. semuanya itu tidak terlepas dari hubungan mereka dengan peernya terkait dengan pencarian identitas diri.

disebut juga oleh Hurlock (1980) bahwa seperti halnya proses penyesuaian diri yang sulit yang dihadapi oleh manusia secara umum, para remaja juga mengalami proses penyesuaian diri dimana proses tersebut merupakan suatu peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berkutnya. dalam periode peralihan ini terdapat keraguan akan peran yang akan dilakukan, namun pada periode ini juga memberikan waktu kepada remaja untuk mencoba gaya baru yang berbeda, menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya. dengan kata lain hal ini merupakan proses pencarian identitas diri yang dilakukan oleh para remaja.


CLUBBING ERAT HUBUNGANNYA DENGAN ALKOHOL...

beberapa pecinta clubbing berpendapat bahwa alkohol dan sejenisnya dipake pada saat clubbing untuk bantu ningkatin rasa kepercayaan diri mereka pasa saat mereka AJOJING/AGOGO "goyang-goyang" nikmatin musik. atau karena ruangannya yang dingin trus mereka butuh alkohol untuk netralisir tubuh mereka "menghangatkan".

namun, ada juga fakta yang menyebutkan bahwa alkohol digunakan untuk membantu mengurangi masalah yang mereka miliki. dengan menikmati musik dan meneguk minuman alkohol, mereka bisa melupakan masalah yang sedang dihadapi. penelitian membuktikan bahwa alkohol dapat membantu merusak atau menghilangkan memori di otak. bagi mereka yang banyak mengkonsumsi alkohol, mereka rentan terkena KORSAKOFF SYNDROME..

*KORSAKOFF SYNDROME (Psikosa Amnesik Korsakoff), biasanya terjadi pada pecandu yang meminum sejumlah besar alkohol secara rutin, terutama yang mengalami malnutrisi (kurang gizi) dan kurang vitamin B (terutama tiamin). penderita akan mengalami kehilangan ingatan jangka pendeknya (STM), ingatan sangat buruk sehingga penderita sering mengarang-ngarang cerita untuk menutupi kemampuan ingatannya yang berkurang.

beberapa penderita sindroma Korsakoff juga menderita ensefalopati wernicke, dengan gejala-gejala berikut :
1. pergerakan mata yang abnormal
2. kebingungan
3. pergerakan yang tidak terkoordinasi
4. fungsi saraf yang abnormal
jika tidak segera mengatasi kekurangan vitamin B, sindroma Korsakoff bisa berakibat fatal.

pada wanita hamil, riwayat penggunaan alkohol yang berat dan menahun, dapat dihubungkan dengan cacat lahir yang berat pada janin yang sedang tumbuh. bayi akan lahir dengan berat yang rendah, tubuh yang pendek, ukuran kepala yang kecil, kerusakan jantung, kerusakan otot dan tingkat keceradasan yang rendah atau keterbelakangan mental. selain itu, alkoholisme biasanya mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bersosialisasi dan untuk bekerja dan menyebabkan banyak kerusakan perilaku lain.


CASE!!!

remaja yang memiliki teman satu permainan namun dari banyak teman tersebut, mereka cenderung suka menghabiskan waktu kumpul sambil mengunjungi salah satu tempat clubbing.
namun berbeda dengan teman-temannya, dia memilih untuk tidak ikut dalam ajakan tersebut dan lebih memilih diam dan tinggal di rumah bersama kelurganya. melihat keadaan tersebut, teman-temannya pun memusuhinya. padahal menurutnya, dia sudah mempunyai alasan yang baik untuk tidak ikut clubbing.


latar belakang kasus.
umumnya remaja membuat identitas kelompok, yang dalam bahasa aslinya adalah bagian dari group identity. artinya, untuk menjadi bagian dari sebuah kelompok, ada perilaku dan kebiasaan tertentu yang diharapkan tumbuh, berkembang, dan menjadi ciri menetap dari sebuah kelompok, yang kemudian membuat mereka merasa lebih kompak, kebih akrab, dan dampaknya dalam pekerjaan juga positif, yaitu lebih siap untuk saling membantu.

salah satu kebiasaan seperti yang teman-teman sebagian besar lakukan. alsan sebagian besar dari mereka hanya untuk happy-happy di tempat itu atau untuk melihat kecenderungan (tren) gaya gaulnya orang-orang muda seusia mereka. beberapa orang mengeluhkan apa yang ia rasakan, dan kelompok yang lebih besar juga merasa terganggu karena mereka menganggap ia ini jaim (jaga imej) karna tak mau bergabung dengan mereka.

jadi, pada pandangnan kelompok yang tak mau bergabung, mereka sudah menjaga nilai-nilai yang mereka anut dengan benarm dan berharap teman-temannya bisa menghargai perbedaan "selera" antara mereka. tetapi kelompok yang lebih besar mengatakan bahwa itu adalah 'ongkos pergaulan' yang harus dibayar, sehingga kalau tak bergabung berarti memang tak ingin menjadi anggota kelompok.

menolak secara langsung, tanpa basa-basi, rupanya membuat mereka yang mengajak 'merasa' bahwa diri merekalah yang ditolak oleh teman-temannya. intinya adalah dengan cara menolak secara halus dan buat bahwa ia pun dapat berteman walau dencan cara tidak ikut.

clubbing tidak hanya berkaitan erat dengan alkohol, namun juga berpengaruh terhadap seks bebas dan konsumsi rokok yang berlebihan. sehingga perlu digarisbawahi bahwa clubbing adalah hal yang sah-sah saja untuk dilakukan, namun kita juga harus mengetahui resikonya, jika tidak diimbangi dengan pengendalian diri, maka rentan terhadap pengaruh negatif yang dapat merusak masa depan remaja itu sendiri.



Bengkel Psikologi - B'voice Radio

Selasa, 02 Juni 2009

Speaker : Olivia Odetha

Tidak ada komentar: