..About Bengkel..

Foto saya
Bengkel Psikologi merupakan suatu nama kegiatan dari program kerja HIMPSIKO (Himpunan Mahasiswa Psikologi) yang bekerja sama dengan media informasi kampus yaitu B-VOICE radio. Dalam pelaksanaan Bengkel Psikologi ini kami akan membahas berbagai fenomena dalam kehidupan masyarakat dikemas dalam sudut pandang Psikologi. Tidak lepas dari semua itu, kami berharap dapat mengenalkan Psikologi sebagai jurusan baru di Binus University dan berharap dengan adanya kegiatan ini mampu menambah wawasan para mahasiswa, baik secara akademik maupun non-akademik. Dengan demikian, kami mengharapkan kritik dan saran untuk kemajuan Bengkel Psikologi ini. Terima kasih. Warm regards, Montir Bengkel.

Minggu, Juli 19, 2009

Cet..Macet..Macet..

Macet!!! apakah itu???

macet merupkan suatu keadaan atau kondisi dimana kapasitas sebagai akses menuju pintu keluar sangat kecil dan terbatas, tidak sebanding dengan jumlah populasi yang ada.

dalam menghadapi yang namanya macet, tidak jarang kita juga merasakan stress. stress tersebut dimungkinkan muncul karena wujud bosan, lelah, dan faktor ketakutan (lantaran pada saat itu seseorang harus segera tepat waktu untuk sampai ketempat tujuan)

STRESS MENURUT TOKOH
"stress adalah suatu yang abstraksi. umumnya orang tidak ada yang melihat stres (stressor). yang dapat dilihat adalah akibat dari pembangkit stress." menurut Dr. Hans Selye.

adapun cara stress mempengaruhi badan..
serangkaian perubahan biokimia dalam sejumlah organisme yang beradaptasi terhadap berbagai macam tuntutan lingkungan. yang dinamakan general adaptation syndrome, terdiri dari 3 tahap.

1. tahap pertama
Dinamakan tahap 'alam' (tanda bahaya). organisme berorientasi terhadap tuntutan yang diberikan oleh lingkungannya dan mulai menghayati sebagai ancaman. tahap ini tidak dapat tahan lama.

2. tahap kedua
Tahap 'resistance' (perlawanan). organisme memobilisasi sumber-sumbernya supaya mampu menghadapi tuntutan. jika tuntutan berlangsung terlalu lama, maka sumber-sumber penyesuaian ini mulai habis dan organisme mencapai tahap terakhir.

3. tahap ketiga
'Exhaustion' (kehabisan tenaga).

jika diterapkan pada orang, maka syndrome adaptasi umum dari Selye dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :
jika seseorang untuk pertama kali mengalami situasi pernuh stress, maka mekanisme pertahanan dalam badan diaktifkan : kelenjar-kelenjar mengeluarkan/melepaskan adrenalin, cortisone dan hormon-hormon lain dalam jumlah yang besar dan perubahan yang terkoordinasi berlangsung dala sistem saraf pusat (tahap alarm). jika exposure (paparan) terhadap pembangkit stress bersinambung dan badan mampu menyesuaikan, maka terjadi perlawanan terhadap sakit.

reaksi badaniah yang khas terjadi untuk menahan akibat-akibat dari pembangkit stress (terhadap resistance). tetapi jika paparan terhadap stress berlanjut, maka mekanisme pertahanan badan secara perlahan-lahan menurun sampai menjadi tidak sesuai, dan satu dari organ-organ gagal untuk berfungsi sepatutnya. proses pemunduran ini dapat mengarah ke penyakit dari hampir semua bagian dari badan (tahap exhaustion).


CASE!!!
Karena ada proyek pembangunan jalan tol yang baru untuk jalur mengarah ke bandara, maka kapanpun melewati jalur tersebut (baik pagi, siang, sore sampai malam) selalu saja jalanan tersebut tidak pernah sepi dan lengah. mingkin karena jalur itu juga berdekatan sekali dengan pasar Cengkareng, sehingga tidaklah mungkin jika pasar tersebut sepi dari pembeli.

di sisi lain jalur yang sempit, bau, becek dan ramai itu ditambah ruwet dengan kehadiran sepeda, becak, atau gerobak jualan milik pedagang, pernah suatu waktu jalur tersebut ditertibkan oleh satpol PP, namun polisi-polisi tersebut malah dapat ancaman dari pedagang.

dilemanya dari peristiwa ini adalah seringkali merugikan pengguna jalan lain yang peranannya juga tidak bisa dilupakan. pernah waktu itu seorang pengendara mobil yang saking stressnya terhadap kondisi tersebut, kemudian mencari sepeda dan menyewanya, lalu untu sementara waktu kendaraannya diparkir sampai ia selesai dengan kuliahnya hari itu.

hal tersebut karena keterbatasan waktu yang ia miliki, hingga tidak mungkin membuat dirinya untuk menunggu kemacetan yang dia hadapi. perasaan cemas, ketakutan yang berujung pada kelelahan yang dirasakannya akibat berlama-lama menunggu keadaan jalanan yang lancar, hingga mudah untuk dilalui.

LATAR BELAKANG KASUS
seseorang jika terkena stress maka ia pun juga akan terkena berbagai jenis penyakit. yang menurut Selye dinamakan diseases of adaptation. karena penyakit-penyakit tersebut lebih disebabkan oleh reaksi adaptif yang kacau dari badan kita dari pada oleh hasil yang merusak lanfsung dari penimbul stress.

misalnya gastrointestinal ulcers (nanah dari perut), tekanan darah tinggi, penyakit jantung (cardiac incidents), alergi, dan berbagai jenis kekacauan/gangguan mental.

tapi.. reaksi orang tidak sama terhadap situasi stress yang sama, sebab setiap orang memiliki pera kognitif dari lingkungannya. setiap benda, benda hidup atau mati, yang ada di lingkungannya mempunyai maknanya masing-masing. karena itu rangsang atau peristiwa yang terjadi di lingkungan itu sendiri tidak membangkitkan stress, tetapi individu itu sendiri lah yang mempersepsikan sebagai situasi yang penuh stress.

pada umumnya kita merasakan bahwa stress merupakan suatu kondisi yang negatif, suatu kondisi yang mengarah ke prilaku yang tidak wajar. Selye membedakan antara distress yang destruktif dan eustress yang merupalan kekuatan positif, yang diperlukan untuk menghasilkan prestasi tinggi.

dalam hal ini hubungannya, kemacetan merupakan stimulus yang mengundang reaksi beragam dari masing-masing orang. terbukti bahwa pada saat terjadi kemacetan, ada orang yang mampu seketika menjadi sangat kreatif untuk menghindari kemacetan atau melakukan kegiatan lain di dalam kendaraannya. orang yang melakukan kegiatan tersebut, membuktikan bahwa pemikiran divergen dapat teraplikasikan.

Tidak ada komentar: